Bermilyar Manusia, Mengapa Kamu bertemu Aku?


Dua ribu

Dua puluh

Dua,

Negeri itu,

mengapa menjadi tempat pertemuan?

Ternyata, takdirnya seindah ini.


Kamu tau?

Mengapa kamu bertemu aku?

Padahal aku tidak baik,

jarang bersyukur, banyak bicara.


Kamu tau?

Dari bermiliyar manusia di bumi Nusantara ini,

Mengapa kamu bertemu aku?

Padahal aku tidak pandai,

mudah menangis, penakut.


Mengapa kamu bertemu aku?

Aku merasa kau jawaban.

Tapi, kau belum tentu berpikir samau denganku, kan?

Bisa jadi. Ternyata aku hanya,

sekadar bagian dari waktumu yang main-main.


Aku,

Tidak pernah berpikir aku hebat.

Tidak pernah tau apa yang sebenarnya aku inginkan, dalam perjalanan ini.

Hanya berharap tidak ditinggalkan jauh-jauh untuk didatangi, kembali.


Aku, percaya hidup.

Dua dua dua kesempatannya.

Aku justru tidak percaya, kalau hidup.

Tiga tiga tiga kesempatannya.

Atau bahkan,

Empat empat empat,

Lima lima lima.


Cukup satu atau mengulang untuk yang dua.

Semoga, 

Mengerti.


Ruang Tamu

Banjarmasin, 2022

Komentar